Thursday, February 24, 2011

SANGKAR KASIH CINTA ABAH(part 2)


Abah meniti hari dengan harapan dan wawasan yang begitu besar. Selalunya malam- malam kami terisi dengan cerita teladan abah. Sambil abah mengait jala dan pukat di pelantar hadapan rumah tercinta kami , abah akan mula bercerita. Kami leka meminjamkan telinga masing- masing mendengar lunak- lunak merdu suara abah. Diterangi dengan cahaya lampu minyak gasolin yang bersumbu putih dan berminyak tanah. Kisah- kisah nabi dan rasul menjadi pilihan abah malam ini. Kadang- kadang abah bersyair, rawan suara abah. Terkadang abah bertakbir, garau semangat suara abah. Begitu tekun kami adik- beradik mendengar kisah abah. Tidak sedikit pun kami terasa ingin menguap walaupun malam makin larut. Jika tidak mendengar sehari abah bercerita rasa tidak lengkap hidup sehari- hari.
 Anak- anak abah sudah terbiasa dengan aktiviti yang begitu berharga ini. Sedangkan keluarga- keluarga lain begitu asyik didendangkan dengan rancangan televisyen yang menarik. Emak pula walaupun tugasnya di malam hari sudah siap sepenuhnya masih mampu untuk menyediakan kami pisang rebus berserta lempeng tepung bersama secawan kopi untuk santapan kami. Bahagia kami dicemburi ramai, walaupun dalam kemiskinan sementara.
            Abah dikenali sebagai seorang yang begitu berdisiplin. Selalunya jam lima pagi abah sudah tercatuk bangun. Dengan langkah yang perlahan abah meniti anak- anak tangga untuk menuju ke bilik mandi yang berbekalkan air telaga yang begitu jernih dan suci. Abah akan membersihkan diri sebelum mengangkat takbir bertahajud barang dua rakaat sambil selepas itu mula mengejutkan emak. Peneman hidup abah sehari- hari dunia akhirat hendak-Nya. Apabila anak- anak abah mula menginjak usia tujuh tahun, abah pastikan semuanya bangun untuk turut sama mengucap syukur kepada Yang Maha Esa.
            Kemudiannya, mentari pagi menerjah masuk di lubang- lubang rumah yang usang itu. Inilah syurga kami sekeluarga. Tidak pernah kami merasa menyesal dilahirkan dalam rumah ini. Abah mela mengeluarkan harta kesayangannya iaitu sebuah basikal tua yang diletakkan bersebelahan dengan reban ayam- ayam. Abah akan mengayuh basikal tuanya ke surau yang agak tidak jauh dari rumah. Abah akan melaungkan tarahim. Mendayu- dayu suara abah membelah aroma pagi di kampung kami. Kemudian anak- anak Adam turut diajak bangun menyembah Tuhan yang satu. Azan. Suara lemak merdu abah berkumandang lagi. Abahlah penyeri kampung kami. Semua yang masih lena tidur sudah tergesa- gesa terpanggil sama menjalankan tugasan wajib itu.
                                    ............................................................................ 

Wednesday, February 23, 2011

9 Tips Untuk Hidup Lebih Bahagia


1. Jangan Takut dan Khawatir
    Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau takutkan tidak pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan takut?
2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam
    Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya sepanjang hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kita dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.
3. Fokus Pada Satu Masalah
    Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.
4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda
    Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kita adalah hal yang luar biasa yang dapat membuat kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.
5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk Anda Selesaikan
    Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang mulia, tetapi jika kita mengambil porsi terbesar untuk menyelesaikan masalah orang lain tersebut justru itulahkesalahan terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan porsi terbesar.
6. Jangan Hidup di Masa Lalu
    Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang menyenangkan di masa lalu tetapi jangan anda terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita merayakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-ngingat kebahagiaan di masa lalu.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
    Mungkin sebagian besar orang termasuk saya :) susah untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kita mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita, tetapi sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang dapat sangat berguna bagi kebahagiaan hidup kita.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur dan Bahkan Mengacaukan Hidup Anda
    Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud saya adalah janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan positif dan lakukanlah dengan konsisten.
9. Bersyukurlah Selalu
    Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua yang kita dapatkan, bukan hanya hal yang positif saja tetapi juga hal yang negatif, karena saya percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut ada hal baik yang bisa kita pelajari

Kristal - Luahan Hati (MTV) Dis '10.

SANGKAR KASIH CINTA ABAH(part 1)







Meruap panas. Warna hitam menggamit rasa. Cangkir itu elok tertenggek di atas sekeping piring leper, di atas meja kecil berpermukaan marmar putih, di tepi jendela kayu yang ternganga. Udara pagi yang segar menerobos masuk. Terdengar alunan zikir menerbang dipelusuk ruang rumah batu itu. Tahmid turut bergetaran di dada tua itu. Tasbih berpilin di jejari. Matanya pejam bukan tanda terlena, hanya kusyuk ingin digenggami. Secangkir kopi pekat masih panas di meja tua itu.


Abah yang aku kenali itu, adalah abah yang paling kuat. Seorang abah yang mempunyai hati jiwa raga yang sejati. Abah sewaktu muda seorang yang disegani oleh kudratnya yang berjuta. Kudratnya itu memdewasakan kami sekeluarga. Usia mudanya hinggga renta tuanya, tidak leka diulit mimpi. Jangan ditanya mimpi indahkah abah? Hanya senyuman yang bakal menghiasi di tubir mulutnya comelnya itu.


Pagi masih berembun. Abah dengan sepenuh kudratnya mengayuh gerek tua ke perbukitan yang hanya sekangkang kera diperturunkan kepadanya. Hanya itulah hartnya tika itu. Menaiki perlahan- lahan menaiki perbukitan untuk menarik sebilah pisau untuk mengeluarkan beberapa titis susu getah. Pohon getah turut juga dimamah tua. Itulah pekerjaannya, itulah amanahnya untuk mendewasakan kami.


Petangnya pula, menyandang sebatang cangkul dan sabit usang menebas belukar yang melingkari perkebunannya. Peluh mula memercik kelihatan diurat- urat tuanya. Urat- urat itu menampakkan bersambungan keseluruh anggota badannya. Kelihatan tangan tua itu masih gagah membidas sabit membunuh belukar- belukar yang ganas itu. Belukar- belukar itu tampaknya berlawan dengan kudratnya yang tidak seberapa. Namun dikuatkan wajanya seperti tentera di medan perang meghunus senjatanya untuk membersih perkebunannya daripada tentera musuh. Itulah abah, tidak pernah kenal erti kekalahan dalam hidup. Kemiskinan hidupnya menguatkan lagi daya usahanya untuk menempuh kehidupan dalam kemodenan yang mula menghambat.


Kisah malamnya sama untuk malam- malam sebelumnya. Seusai isyak abah duduk diperlantar hadapan rumah mula menarik anak- anak tali jalanya. Aku tersenyum melihat kegigihan abah dalam sendu yang tidak berlagu. Betapa kuat abah memerah keringat hanya untuk aku yang bernama anak. Jala itulah penemannya dikala malam hanya untuk mencari sedikit protein untuk membesarkan aku. Itulah rutin abah yang tidak pantas duduknya mengayun kaki sambil menghisap celepa. Abah adalah lambang suami yang menyantuni anak isteri sebagai bapa mithali. Ketokohan abah menjadi pendorong kepada kami semua untuk terus menyanjungi dan menyayangi abah seikhlas hati kami sekeluarga.


Suatu pagi, emak tertunduk lemah dalam sedunya menampak air- air jernih mengalir dipipinya saat abah jatuh dari pohon kelapa tua yang seusia dengan umur abah. Abah mengambil upah memanjat kelapa. Upah memanjat kelapa bukan banyak namun cukup buat menambah segala yang terkurang. Yang sedikit menjadi banyak walaupun tidak banyak. Tapi cukuplah untuk kami sekeluarga. Tanggungan abah ramai. Isteri yang subur dan kuat beranak. Sepuluh orang zuriat abah semuanya. Lima lelaki dan lima perempuan. Cantik susunan berselang kumbang dan bunga. Abah mempunyai harta yang ternilai dari wang berjuta yang dimiliki penyombong- penyombong alam yang terlalu gah mengejar kemewahan dunia sementara.


Di atas pangkin kayu, abah duduk bersila sambil termenung jauh. Ingin shaja bertanya apa yang difikirkannya. Tetiba senyuman tuanya memekar menampakkan barisan gigi putihnya yang masih kuat bekerja. Adik- adikku berlari- lari dalam fantasi keanak- anakan mereka. Abah tersenyum melihat zuriat yang membesar. Abah senyum kendati tapak tangannya terasa kasar. Semburat urat- urat tangan yang meliar, lambang gagahnya seorang abah bersusah payah membesarkan anak- anaknya. Itulah buktinya lambang tegarnya seorang suami. Itulah abah kesayangan kami semua. Bagiku abahlah wira kami. Penyelamat kami di setiap masa. Pelindung kami di kala susah dan senang.

terima kasih Ya Allah


PERHIASAN DUNIA

Wahai wanita srikandi jiwa

Penyerimu haruman semesta

Bangkitkan keghairahan sang jejaka

Milik engkau empunya

Halal bagi yang bergelar sang suami

Tiada terungkap beribu kata

Dapat merobek ikatan tertera

Kasihmu dipateri mesra

Kesetiaanmu terjunjung pada batu jemala

Keimananmu yang teguh

Pembentuk syurga duniawi

Bukan tercatat pada retorik semata

Pengorbananmu tercatat tinggi

di mercu tanda

Bersemi dalam kotak rahsia

Kau wanita anugerah sang pencipta

Sumber penjana

kebahagiaan keluarga bahagia

Kau jua yang bisa

memupuk nilai sebuah kehidupan sejahtera

Tersisip tuhan seiring doa redha

Wajah terasuh lembut

Menyusun seni dalam setiap

bait- bait bicaramu

Merungkai segala duka lara

Kau wanita

Diutus tanpa prasangka

Mewarnai pentas dunia

Berkedip cakerawala

Kau wanita terindah

pujaan semua.